Madrasah Digital, Sebuah Keharusan
Roudlon, M.Pd (Pemimpin Redaksi)
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat dewasa ini, kecerdasan buatan telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Penerapan Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan di ruang kelas bukan hanya sekadar gagasan futuristik, tetapi sebuah revolusi metode pembelajaran yang mendukung kreativitas, efisiensi, dan personalisasi pengajaran.Apalagi setiap individu tidak bisa dipungkiri memiliki keunikan dan gaya belajar yang berbeda. Keunikan tiap siswa sangat memungkinkan dipecahkan dengan pendekatan pembelajaran berbasis AI. Dengan bantuan AI, interaksi dan petunjuk personal dapat diberikan kepada para siswa, sehingga siswa lebih bisa terlibat dalam materi belajar dan lebih termotivasi.
Kehadiran AI juga bermanfaat dalam personalisasi proses belajar karena salah satu dampak positif AI dalam pendidikan adalah kemampuannya menyediakan pembelajaran dipersonalisasi. Melalui analisis data dan algoritma cerdas, sistem AI dapat mengidentifikasi kebutuhan dan gaya belajar individu setiap siswa. Ini memungkinkan guru untuk menyusun rencana pembelajaran yang disesuaikan secara khusus, memaksimalkan potensi setiap siswa.
Dengan berkembangnya teknologi tersebut, maka konsep lifelong learning (pembelajaran seumur hidup) makin relevan dan nyata. AI dapat membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar individu sepanjang hidup mereka sehingga memungkinkan dilakukan pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang berkelanjutan. Hal ini karena kehadiran AI dapat membawa kegiatan pengajaran menjadi adaptif sebagaimana amanat konsep kurikulum yang menerapkan metode pengajaran disesuaikan secara dinamis berdasarkan kemajuan dan kebutuhan siswa. AI memainkan peran kunci dalam implementasi pengajaran adaptif. Dengan memantau kinerja siswa secara real-time, otomasisasi sistem AI akan mampu menyesuaikan materi, tingkat kesulitan, dan strategi pembelajaran dalam rangka memastikan setiap siswa dapat mencapai pemahaman yang mendalam.
Selain mendukung pembelajaran individual, AI juga dapat digunakan mengembangkan kurikulum secara keseluruhan. Mengingat system AI akan sangat memungkinkan digunakan untuk menganalisi data tentang keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga hal-hal terkait dengan materi prioritas bisa ditentukan, termasuk bagaimana materi itu disampaikan, dan bagaimana evaluasi dapat disusun untuk memastikan keberhasilan pembelajaran.
Itulah keunggulan AI dan itu juga kini menjadi trend yang mau tidak mau harus dihadapi, bila tidak mau tergerus di tengah ganasnya arus perubahan belakangan ini. Harus diakui bahwa perubahan demi perubahan belakangan terus terjadi. Belum sempat reda dunia dihebohkan dengan revolusi industry 4.0 yang merubah seluruh tatanan, kini sudah hadir lagi perubahan laju teknologi society 5.0. Fenomena tersebut terjadi sebagai konsekuensi logis dari cepatnya laju perkembangan teknologi artificial intelligence secara global. Sehingga revolusi industri 4.0 yang diikuti dengan perubahan laju teknologi society 5.0 sepertinya sudah jadi sebuah keniscayaan. Mau tidak mau, kehadiran era inovasi disruptif ini harus dihadapi, termasuk perubahan yang terjadi di dalamnya.
Fenomena tersebut mutlak disikapi oleh semua stackholder bila tidak ingin tergerus dalam ganasnya arus perubahan dewasa ini, termasuk madrasah sebagai lembaga pendidikan yang dapat amanah menyiapkan generasi masa depan. Rasa tanggungjawab itu semestinya menjadi panggilan suci, bila tidak ingin disebut menjeruskan generasi masa depan ke dalam kehancuran. Mengingat, anak didik yang dititipkan di madrasah seharusnya ditempa sesuai dengan kebutuhan zamannya. Maka, akan sangat berdosa bila madrasah justru menghindari perkembangan teknologi artificial intelligence. Paling tidak, madrasah bisa hadir sebagai madrasah digital atau kelas-kelas digital yang sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan zaman dewasa ini. Dan memang sudah bukan menjadi rahasia lagi kalau perkembangan teknologi artificial intelligence juga menimbulkan dampak negatif. Tetapi itu bukan jadi alasan untuk menghindari datangnya arus deras perubahan itu. Justru yang bijak perlu dilakukan adalah menggabungkan teknologi AI dengan peran guru untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik dan inklusif dalam rangka meminimalisir dampak-dampak negatif yang ditimbulkannya. Di sinilah dituntut sikap bijak dan dewasa kita tanpa harus mengorbankan hak anak didik untuk mendapatkan pendidikan sesuai zamanya (*)
.